Author :
@tiarafadhilla
Cast :
Byun Baekhyun (EXO), Kim Nayoung (OC), Victoria ( f(x) )
Length : One Shoot
Genre :
Song-fic, Angst, School-life, Romance
Rating : G
Disclaimer :
this story belong to tiara. i do not own anything
not for silent readers. silent readers leave please, we dont need you n.n
I remember when we were yelled at for
talking in the halls
I don’t know why it was so fun even when we were being punished
After that day (yeah yeah) we always (yeah yeah)
Stuck together like the Astro twins, you were me and I was you
I don’t know why it was so fun even when we were being punished
After that day (yeah yeah) we always (yeah yeah)
Stuck together like the Astro twins, you were me and I was you
You cried so much on the day before graduation
You held it in firmly since you’re a guy
Just like that hot summer when we couldn’t say what we wanted, goodbye
The friend label is a label that I got to hate
The feelings I’ve hidden still remain as a painful secret memory
The photos that can’t define our relationship is a heartbreaking story
I’m sorry, summer, now goodbye, yeah
What do I say, we didn’t have to play no games
I should’ve took that chance, I should’ve asked for you to stay
And it gets me down the unsaid words that still remain
The story ended without even starting
Your song on the last day of the school festival, the flickering summer sea
Our feelings that were precious because we were together
Like the deepening night sky, goodbye
The friend label is a label that I got to hate
The feelings I’ve hid still remain as a painful secret memory
The photos that can’t define our relationship is a heartbreaking story
I’m sorry, summer, now goodbye, yeah
Baby oh no oh oh
I’m sorry that this is a monologue
Oh, actually, I love you, yeah
If only our long-time hidden secrets were revealed
I would hold you in my arms
The friend label is a label that I got to hate
The feelings I’ve hid still remain as a painful secret memory
The photos that can’t define our relationship is a heartbreaking story
I’m sorry, summer, now goodbye
*Flashback*
‘Nayoung-ah!’
Aku
menoleh ke sumber suara—barisan anak laki-laki. Byun Baekhyun berdiri di sana.
kepalanya menghadapku.
‘Mwo?’
sahutku.
‘Tangkap
ini!’
Baekhyun
melemparkan pesawat kertas yang mendarat tepat di depan kakiku. Baru saja aku
menunduk untuk mengambilnya, pesawat kertas itu sudah ada dalam tangan lain.
‘Kim
Nayoung, keluar dari aula. Hormat bendera sampai acara ini selesai, tanpa topi.
Dan kau juga, Byun Baekhyun.’
Lututku
seketika melemas. Aku memang bukan murid teladan dengan kepatuhan super
terhadap peraturan, yang tidak pernah melanggar sehingga reputasinya sangat
baik di sekolah, tapi tetap saja. Menghormat bendera, sesiang ini? Ya tuhan...
‘Tunggu
apa lagi? Cepat!’
Aku
mengikuti Baekhyun yang dengan santainya keluar dari barisan dan keluar dari
aula. Ini sangat menyebalkan. Dan ini semua karena Baekhyun.
‘Kau
tahu... ekspresimu sangat lucu saat Jang seonsaengnim memberi kita hukuman.’
‘Ini
semua gara-gara kau, pabo! Untuk apa melempar pesawat kertas itu kepadaku?
Kenapa tidak ke orang lain?!’
‘Nan...molla.’
‘Aish...
Kau sangat aneh.’
‘Sudahlah...
Nikmati saja. Lagipula kita beruntung karena tidak perlu menengar ceramah dalam
aula.’
Aku
benci ini. Benar-benar panas, dan sungguh menyengat. Cahayanya membuat silau.
‘Apa
kita benar-benar harus melakukan ini?’ tanyaku.
‘Iya. Kau tidak mau hukumannya ditambah, kan?’
‘Aah
eomma... Ini semua salahmu.’ rengekku
sambil mencibir. Aku menghormat dengan malas.
‘Hei.. ‘
‘Nayoung-ah..’
Aku
berpura-pura tidak mendengar sampai Baekhyun berhenti menghormat dan berdiri di
hadapanku.
‘Nayoung-ah,
mian ne? Nanti aku belikan es krim.’
‘Jangan keras-keras, bodoh.’
‘Intinya aku sudah minta maaf jadi kau tidak bisa
menyalahkanku lagi.’ kata Baekhyun lalu kembali menghormat di sampingku.
Tuhan... Ini panas sekali. Kepalaku sudah seperti
direbus. Dan ini membosankan.
‘Eh,
omong-omong kau buat pesawat dapat kertas dari mana?’ tanyaku.
‘Brosur
yang tadi dibagikan.’ jawab Baekhyun. ‘Wae?’
Aku
ingat tidak membuang brosur itu. Aku merogoh saku jasku. Gotcha.
‘Bisa
kau buat lagi?’ tanyaku sambil menyodorkan kertas itu.
‘Apa
kau bercanda? Tentu saja.’ ucap Baekhyun. Selanjutnya kami berjongkok di bawah
tiang bendera. Aku memerhatikan jari-jari Baekhyun--yang anehnya lentik—melipat
kertas itu membentuk pesawat, dan tertawa ketika Baekhyun mencoba menerbangkan
pesawat itu. Selanjutnya, bukannya melaksanakan hukuman kami malah bermain
pesawat kertas di bawah sinar
matahari.
*Flashback end; The day before graduation*
Aku
sangat ingat kejadian itu. Aku tidak tau kenapa hari itu terasa sangat
menyenangkan, bahkan saat
kami dihukum. Kami menjadi
sangat dekat setelah hari itu. Orang-orang sampai memanggil kami ‘Astro Twins’.
Di mana ada Baekhyun, pasti ada aku, begitu juga sebaliknya.
Tapi kami hanya teman. Mungkin harusnya hubungan kami
lebih dari itu—aku juga mengharapkan hal yang sama—tapi itu tidak mungkin. Aku tau jelas perasaanku tapi aku tidak tau
perasaan Baekhyun. Aku benci status teman. Aku benci tidak bisa menyatakan perasaanku kepadanya hanya
karena takut merusak persahabatan kami. Pada akhirnya perasaanku yang
tersembunyi hanya bisa menjadi kenangan rahasia yang semakin lama semakin menyakitkan.
Besok adalah hari wisuda, oleh karena itu sekarang aku
dan teman-teman sekelasku berkumpul di kelas untuk memberikan salam perpisahan
kepada wali kelas kami—Qian seonsaengnim.
Akhirnya Qian seonsaengnim masuk ke kelas kami dengan ekspresi yang...sulit dijelaskan.
Bangga, senang, sedih, semuanya bercampur.
‘Selamat
pagi semuanya.’ ucapnya sambil tersenyum.
‘Selamat
pagi seonsaengnim.’
‘Memasuki
kelas ini untuk terakhir kalinya bersama kalian, membuat ibu merasa senang
sekaligus sedih. Senang, karena kalian semua berhasil lulus dengan nilai yang
sangat baik. Sedih, karena ibu harus berpisah dengan kalian, anak-anak yang ibu
sayang.’
Aku
merasa sesak.
‘Kalian
ingat saat kalian pertama kali masuk sebagai murid kelas 12? Ibu sangat ingat
ketika kalian dengan bangganya menjadi murid kelas ini, sangat ingat bagaimana
sikap kalian yang sulit diatur, selalu berisik setiap pergantian pelajaran,
bagaimana kekompakan kalian bertambah setiap hari. Dan, sekarang adalah
waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal.’
Aku
memandang Baekhyun yang ada di sebelahku. Airmataku mengalir seketika.
‘Berapa
kali ibu memarahi kalian? Berapa kali ibu membentak kalian? Berapa kali ibu
membuat kalian sakit hati? Ibu tidak tahu. Ibu minta maaf atas semua kesalahan
yang telah ibu perbuat. Terimakasih atas satu tahun yang sudah kalian bagi
bersama ibu, itu semua sangat berarti. Ibu tidak akan melupakannya. Meskipun
mungkin, kita tidak akan bertemu lagi. Kalian akan melanjutkan studi kalian ke
universitas yang berbeda-beda, melanjutkan hidup kalian, menemui teman-teman
baru, guru yang baru, dan ibu harap kalian tidak akan melupakan ibu. Ibu sangat
menyayangi kalian.’
Aku
menangis semakin keras. Baekhyun menggenggam tanganku erat untuk menenangkanku.
Matanya berkaca-kaca. Aku tahu dia menahan tangis karena dia adalah seorang
namja.
‘Kalian
harus berusaha keras di universitas, jangan bermalasan. Jaga nama baik diri
kalian, orangtua kalian, dan sekolah kita. Hwaiting! Ibu tahu kalian bisa
melakukan yang terbaik.’
Qian
seonsaengnim tersenyum tapi air matanya menetes. Buru-buru dihapusnya.
‘Seonsaengnim...’
Awalnya hanya satu orang yang berlari memeluk Qian
seonsaengnim, disusul 2 orang, lalu 5 orang sampai kami semua berkumpul di
depan kelas berusaha untuk memeluk Qian seonsaengnim.
Perpisahan... Inilah akhir ceritaku yang bahkan belum dimulai.
Baekhyun tidak akan pernah tahu perasaanku, karena kami akan berpisah. Harusnya
aku tidak pernah bermain-bermain. Harusnya aku mengambil setiap kesempatan yang
aku punya untuk menyatakan perasaanku. Kata-kata yang tidak bisa kuucapkan itu
membuatku semakin sedih.
Saranghae, Byun Baekhyun. Mianhae, ijen goodbye.
*The last day of the school festival,
Baekhyun’s POV*
Aku
melihat sekeliling. Tidak ada Nayoung di sini, padahal biasanya dia selalu ada
di sekitarku. Itu bukan masalah bagiku,
karena aku mencintainya. Aku tahu perasaanku salah karena kami adalah sepasang
sahabat, tapi cinta adalah sesuatu yang tidak bisa dicegah.
Terdengar
suara mikrofon yang diketuk. Aku langsung melihat ke arah panggung. Nayoung dan
Yoonju—teman sekelas kami—ada di sana.
‘Uhm,
annyeonghaseyo. Kim Nayoung imnida. Aku akan menyanyikan sebuah lagu, yang
berjudul Closer. Lagu ini kupersembahkan untuk seseorang di sana. Kuharap dia
menyadari, bahwa aku menyukainya.’
Haji
mothan mari neomu manhayo
(There are so many things I can’t say)
Hanbeondo dangshineun deutji mothaetjiman
Hanbeondo dangshineun deutji mothaetjiman
(You never hear it even once)
Nae ape boyeojin nugungal aneunal
Nae ape boyeojin nugungal aneunal
(Someone that is shown in front of me)
Saranghan geureon sarameun anieyo
Saranghan geureon sarameun anieyo
(My love, it’s not that kind of love)
Sesange
geumaneun saramdeul soge
(Inside all those people in the world)
Naegen ojig geudaega boyeojyeotgie
Naegen ojig geudaega boyeojyeotgie
(To me, i was only able to see you)
Geudaeman
bomyeo seoitneun geolyo
(I’m standing only looking at you)
I sarang hooen nan jal moreugetseoyo
I sarang hooen nan jal moreugetseoyo
(I don’t know about the future after our
love)
Aju eorinaiga hangsang geureohadeushi, jigeum I sungan ddaseuhi annajullaeyo
Aju eorinaiga hangsang geureohadeushi, jigeum I sungan ddaseuhi annajullaeyo
(At this moment I’ll embrace you like a
young child)
Eonjenga
natseo ireumi dweeodo
(Even if your name becomes unfamiliar someday)
Nae gaseumi geu chueoki da gieokhaltenikka
Nae gaseumi geu chueoki da gieokhaltenikka
(My heart will keep it as memory)
Hogshirado apeun ibyeori ondaedo
Hogshirado apeun ibyeori ondaedo
(Even though a sad farewell is to come)
Oneuleun geureon saenggakeun hajimayo
Oneuleun geureon saenggakeun hajimayo
(Don’t think about that today)
I sesang
geumaneun saramdeul soge
(Inside all those people in the world)
Naegen
ojig geudaega boyeojyeotgie
(To me, i was only able to see you)
Geudaeman
bomyeo seoitneun geolyo
(I am standing only looking at you)
I sarang hooen nan jal moreugetseoyo
I sarang hooen nan jal moreugetseoyo
(I don’t know about the future after our love)
Aju eorinaiga hangsang geureohadeushi, deo gakkai, deo ddaseuhi annajullaeyo~
Aju eorinaiga hangsang geureohadeushi, deo gakkai, deo ddaseuhi annajullaeyo~
(I will hug you closer with warmth like a young child)
Ijen
nan honjaga aningeojyeo
(It seems that I’m not alone)
Geu jarieseo oneul naege oh~ Geudaemani~
Geu jarieseo oneul naege oh~ Geudaemani~
(Today at that place, I’ll be there embraced by only you)
Geudaeman naye jeonbuingeolyo
I sarang hooen nan jal moreugetseoyo
Aju eorinaiga hangsang geurohadeuti
Deo gakkai deo ddaseuhi annajullaeyo
I sarang hooen nan jal moreugetseoyo
Aju eorinaiga hangsang geurohadeuti
Deo gakkai deo ddaseuhi annajullaeyo
Deo
gakkai
Deo ddaseuhi
Annajullaeyo~
Deo ddaseuhi
Annajullaeyo~
‘Gamsahamnida. Annyeonghaseyo.’
Aku
bertepuk tangan. Wajah dan suaranya sangat indah, seperti laut musim panas yang
berkelap-kelip. Apa Nayoung mempunyai perasaan yang sama denganku, atau dia
menyukai namja lain?
Nayoung dan Yoonju turun dari panggung. Selanjutnya
panggung diisi anak kelas lain.
‘Hey, Baekkie.’
Nayoung ada di sampingku sekarang. Jantungku langsung
berdegup kencang.
‘Oh, Nayoung-ah.’
‘Kau suka lagunya?’ tanya Nayoung. Aku mengangguk.
‘Aku suka. Suaramu bagus.’ Jawabku sambil tersenyum.
‘Gomawo.’
Aku ingin menanyakan sebenarnya lagu itu untuk siapa.
Tapi aku tidak berani. Aku terlalu takut Nayoung menyanyikan lagu itu untuk
namja lain.
‘Baek.. Aku pulang duluan, ne?’
‘Oh.. Ne...’
Apa yang harus kulakukan? Ini hari terakhir kami bertemu.
Ini kesempatan terakhirku.
‘Um, Nayoung-ah..’
‘Ya?’
Saranghae... Saranghae... Ayo katakan Byun Baekhyun. Ayo.
‘Ah, ani. Hati-hati. Sampai ketemu lagi.’
‘Sampai ketemu lagi.’
Aku memandangi Nayoung sampai dia menghilang dari
jangkauan penglihatanku. Payah. Byun Baekhyun payah.
Nayoung-ah, maaf ini adalah monolog... Harusnya ini
kukatakan padamu. Sebenarnya aku mencintaimu. Kalau saja perasaanku sejak lama
terbongkar, aku akan menggenggam tanganmu erat. Tapi sekarang semuanya
terlambat.
Yang bisa kukatakan hanyalah Goodbye,
summer...
-Fin-
jangan lupa komentarnya ya.
RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.
RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.RESPECT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar