FF IU Baekhyun ; I Never Thought I'd Love You So Much
moshi-moshi! maaf sejuta maaf yaa karena buat ff yang satu ini lama banget updatenya, Hehehe. Tapi semoga aja ff ini bisa dapet respon positif lagi n.n.
Ini sebenernya part 4 udah lama banget beresnya, cuma tak kunjung di post :D
Jadi maaf ya kalau kurang gimanaaa gitu.
Sebelum baca, Silent Readers sini merapat biar aku banjur pake air keras :-)
Silent Readers silahkan tekan exit bar dan jangan baca dan jangan pernah kembali lagi, karena Silent Readers itu makhluk paling tidak sopan di muka bumi ini :--).
So Silent Readers Jamban Juseyoo~
NO CO-PAS!!
Share link are legall :--)
-
Nice Readers sini merapat.
Happy Reading!!!~~
Ji
Eun yang mendengar perkataan itupun tentu saja dibuat kaget setengah mati,
Selama ini ia kira Baekhyun adalah anak tunggal, karena sifatnya yang terlalu keras
kepala..
“oh
jinjja?!” Tanya Ji Eun tak percaya
“ne,
dia pasti tidak pernah mengatakannya pada siapapun kan?” Tanya Pria itu seraya
memberi senyuman manis ke arah Ji Eun, dan senyuman itu sukses membuat hati Ji
Eun berdebar-debar
“a..
a. ne. hehe.. maafkan aku tadi pagi ne..” Gumam Ji Eun dengan sedikit
membungkukkan tubuhnya
“ahaha,
gwaenchana..” Lagi-lagi pria itu melemparkan senyumannya..
“kalau
boleh tau, apa kau juga satu sekolah dengan Baekhyun?” Tanya Ji Eun gugup
“keureom,
apa kau tidak pernah melihatku?” Pria manis ini malah balik bertanya
“ani,
aku belum penah melihatmu, mungkin karena aku masih anak baru hehe..” Jawab Ji
Eun terkekeh kecil
“ah,
berarti kau hoobae-ku?” Tanya Pria itu lagi
“ne,
dan berarti kau sunbaeku, memangnya sunbae sekarang kelas berapa? Apakah sunbae
setingkat dengan Baekhyun?” Balas Ji Eun dengan wajah polosnya
“ne,
meskipun aku lebih tua darinya, tapi kami setingkat, ini semua karena Baekhuun
adalah anak yang cerdas, jadi ia mengikuti program akselerasi.. begitulah..”
Ujar Pria tadi, Ji Eun yang mendengarkannya-pun mengangguk-ngangguk tanda ia
mangerti
“siapa
namamu?” Tanya Pria manis ini sembari menatapa Ji Eun dengan eyesmilenya yang
mematikan
“ah,
Lee Ji Eun imnida..” Jawab Ji Eun sembari membungkukkan badannya
“Cho
Jino Imnida..” Balas Pria bernama Jino itu dengan ramah
“bangapta
jino oppa..” Ujar Ji Eun yang tak kalah ramah
“nado
bangapta ji eun-ah…” Balas Jino kembali dengan senyuman khasnya yang membunuh
itu
“ah,
kenapa margamu dengan Baekhyun berbeda?” Tanya Ji Eun disela sesi perkenalan
mereka berdua ini
“eung,
nanti akan kuceritakan padamu, busnya sudah datang, ayo naik..” Belum sempat
pria manis ini menjawab pertanyaan Ji Eun, kini sebuah bus telah datang dan
berhenti di depan halte tempat mereka berdua menunggu..
at
Bus
Meskipun
baru mengenal, tapi mereka sepertinya sudah terlihat akrab, bahkan dudukpun
bersebelahan..
“Jino
oppa, jadi bagaimana tadi penjelasanmu?” Ji Eun bermaksud mengulang pertanyaan
tadi, selama beberapa detik wajah Jino sempat menampakan ekspresi bingung,
namun begitu mengingat pertanyaan tadi, wajah Jino kembali ke ekspresi normal..
“ah,
itu..”
“itu
karena aku dan Baekhyun bukan saudara kandung, appa dan oemma kami menikah
sejak kami berumur 5 tahun, tapi kami sudah seperti adik dan kakak kandung
saja… hehe” Jawab Pria bermarga Cho itu
“ooh
begitu rupanya… apa jino oppa juga mengikuti showcase untuk akhir tahun ini?”
Tanya Ji Eun antusias
“oh,
showcase itu.. ya aku mengikutinya, aku akan tampil solo nanti..” Jawab Jino
“Waah,
aku juga mengikutinya..” Balas Ji EUn dengan antusiasme yang tinggi
“mwo?
Jinjja? Kau mengikuti showcase juga? Lagu apa yang kau tampilkan?” Tanya Jino
“ah,
aku tampil duet…” Jawab Ji Eun yang langsung mengingat kalau ia berduet dengan Baekhyun.
“wah,
jadi kau lah pasangan duet itu? Kalau boleh tau siapa pasangan duetmu
Jieun-ah?” Tanya Jino dengan raut wajahnya yang ‘ingin tau’
“uuh,
Byun Baekhyun…” Jawab Ji Eun sedikit ragu sembari menunjukkan ekspresinya yang
terlihat sangat-sangat-sangat tidak senang
“ne?
Byun Baekhyun adikku?” Balas Jino balik bertanya
“hhh..
ne..” Sahut Ji Eun dengan wajah yang sedikit tidak ikhlas karena telah memberi
tahu pasangan duetnya yang menyebalkan itu
“wah,
suaramu pasti bagus sekali..” Puji Jino dengan senyuman hangatnya yang sealu
terkembang di bibir mungilnya itu
“ah
tidak juga, memangnya kenapa?” Balas Ji Eun malu-malu
“aniyo,
hanya saja, suara Baekhyun itu kan berkarakter sekali, jadi jika ia mendapatkan
pasangan duet, ia pasti akan mendapatkan pasangan yang juga sama kuatnya..”
Jelas Jino
“mwo?
Tapi waktu latihan kemarin suara Baekhyun biasa saja kok..” Ujar Ji Eun merendahkan
“ahaha,
kau tidak tahu saja kalau dia sudah mengeluarkan suara yang sebenarnya” Balas
Jino sembari mengalihkan pandangannya ke depan
“eo
jinjja?!” Tanya Ji Eun dengan nada meremehkan
“keureom..”
“mmm..
tapi menurutku suaramu pasti akan jauh lebih bagus daripada bacon sunbae itu..”
Ujar Ji Eun tiba-tiba
“ahaha,
kau ini ada-ada saja..” Jino hanya membalasnya dengan jitakan halus di puncak
kepala Ji Eun
Setelah
sekian lama berbincang-bincang di dalam Bus, akhirnya mereka sampai juga di
sekolah tercinta..
“kalau
begitu, aku duluan ne Ji Eun-ah.. annyeong~” Jino berlari ke arah yang
berlawanan dengan Ji Eun, itu semua dikarenakan letak ruang latihan yang
berbeda
“ne,
annyeong~”
Baru
saja beberapa langkah Ji Eun berjalan, ia sudah disusul lagi oleh namja yang
sudah tak asing lagi dimatanya, yup Byun Baekhyun..
Pria
itu berjalan lurus tanpa memperdulikan adanya keberadaan Ji Eun..
“Yak,
kau mau latihan?” Tanya Ji Eun menghentikan langkah Baekhyun
“tentu
saja, memangnya mau apa lagi..” Jawab Baekhyun dingin, sepertinya ia sedang
badmood
“hei,
tumben kau tidak menambahkan kata bodoh di akhir kalimatmu tadi..” Ji Eun
mencoba mempercepat langkahnya guna menyusul Baekhyun
“bodoh..”
Gumam Baekhyun disela langkah kakinya
“Yak,
Chakkamhan!!” Ji Eun masih mencoba mengejar-ngejar Sunbae menyebalkannya itu
“mwo?!”
Baekhyun mengentikan langkahnya dan kini Ia tengah mengahadapkan badannya ke
arah Ji Eun, dan memberinya tatapan dingin…
“…ng..a..a..
aniyoo..” Jawab Ji Eun gugup karena diberi tatapan super-duper-dingin dari
Sunbaenya itu
Baekhyun
memutar kedua bola matanya tanda tak peduli, ia kembali memutar badannya untuk
kembali berjalan, tapi lagi-lagi gagal..
“Yak,
Baekhyun-ssi.. Apa benar Cho Jino itu kakakmu?” Tanya Ji Eun yang sukses
menggagalkan aksi melarikan diri Baekhyun (?)
Baekhyun
menghela nafasnya untuk beberapa saat, lalu kembali melangkahkan kakinya dengan
tempo yang lebih cepat..
“yak!!
Byun Baekhyun-ssi!! Jawab aku!!” Ji Eun mencoba menyamakan langkahnya dengan
Baekhyun, namun Baekhyun lagi-lagi Baekhyun tak memperdulikan gadis cantik
disebelahnya ini, pandangannya hanya lurus ke depan..
Ji
Eun akhirnya menyerah, ia menghentikan kegiatan ‘mengejar Baekhyun Sunbaenim’
nya itu, dan mulai berjalan normal seperti sedia kala.. (?)
--
@Practice
Room
Pria
paruh baya itu kembali memasuki ruangan, terlihat kedua orang muridnya yang
tengah terduduk diam dengan wajah murung di sebuah kursi dekat piano klasik
yang kemarin ia mainkan
“annyeong..”
Sapa Mr.Park memecahkan keheningan
Ji
Eun dan Baekhyun membalasnya hanya dengan sebuah anggukan dan bungkukkan badan
yang singkat, Tanpa mengeluarkan sepatah katapun..
“hey,
ada apa ini?” Tanya Mr.Park yang merasa risih dengan keadaan hening seperti ini
“Gwaenchana..”
Jawab Baekhyun cuek seperti biasanya
Mr.Park
mengangkat kedua alisnya dan sedikit memajukan bibir bawahnya, tanda ia tak mau
ambil pusing dengan keadaan ini..
“yasudah
kalau begitu, kita mulai saja latihannya ne? kita lanjutkan yang kemarin..”
Ujar Mr.Park seraya kembali memainkan piano klassik di hadapannya
Di
awal part, hanya Baekhyun terlebih dahulu yang bernyanyi, baru setelah itu
giliran Ji Eun yang mengeluarkan suaranya, tapi entah mengapa mereka berdua
tampak tidak seheboh hari-hari sebelumnya. Ketika salah satu dari mereka melakukan
kesalahan, dan juga tidak ada salah satu dari mereka yang memulai percakapan,
mereka berdua hanya melakukan perintah Mr.Park maupun kritikan Mr.Park, bahkan
tidak acara ‘mehrong’ dalam latihan kali ini, dan hal ini benar-benar membuat
Mr.Park risih
“hei,
sebenarnya kalian ini kenapa huh? Ada masalah apa? Kalian bertengkar?” Mr.Park
tiba-tiba menjeda latihan hari ini dan menyerang kedua muridnya itu dengan
pertanyaan yang bertubi-tubi
Namun
tidak ada salah satu dari mereka yang menyahut, mereka malah membolak-balikkan
kertas yang berisi lirik lagu itu dengan santainya tanpa sedikitpun menoleh
pada Mr.Park yang sudah memulai keheningan di ruangan tersebut.
“Yak,
apa kalian tuli” Sindir Mr.Park secara sengaja dan hal ini sukses membuat Ji
Eun menoleh tapi tidak untuk Baekhyun, ia masih saja melanjutkan aktivitas
‘pura-pura tuli’-nya itu demi menyembunyikan kondisi yang sebenarnya terjadi
Ji
Eun menundukkan kepalanya Karena menyesal telah membiarkan Mr.Park menunggu
jawaban dari muridnya
“mm..
tidak apa-apa kok, sepertinya ini hanya karena faktor aku telat tidur tadi
malam, iyakan Baekhyun sunbaenim” Jawab Ji Eun sembari menengok ke arah
Baekhyun untuk memastikan jawabannya itu benar
Baekhyun
tidak menjawab Ji Eun seperti yang Ji Eun harapkan, ia masih saja mengacuhkan
manusia-manusia dihadapannya ini dan malah asik sendiri dengan dunianya (?)
“dia
tuli, biarkan saja songsaengnim.. tidak perlu dikhawatirkan” Ji Eun yang merasa
kembali tidak diacuhkan kini harus benar-benar membuat pertahanan diri
Dan
Baekhyun sepertinya baru mulai menoleh ketika mendengar jawaban Ji Eun yang
terdengar serius itu…
“aku
tidak tuli, aku hanya tidak mau saja berbicara dengan-mu” Tiba-tiba Baekhyun
mulai membuka mulutnya untuk mengungkapakan balasan dari kalimat Ji Eun, tanpa
melemparkan death glare seperti biasanya, namun hanya tatapan dingin dan tidak
peduli yang di tunjukkan oleh Baekhyun, dan sepertinya tatapan itu jauh lebih menyeramkan
daripada tatapan Death Glare yang biasa ia pakai untuk membalas perbuatan Ji
Eun
Ji
Eun mulai merasa ada yang aneh dengan Baekhyun saat ini, sebenarnya apa yang
terjadi pada sunbae-nya yang biasanya menyebalkan itu, kini malah lebih memilih
untuk tutup mulut, tapi untuk kali ini Ji Eun sedang tidak mau ambil pusing
tentang sunbae-nya itu, jadi Ji Eun lebih memilih untuk kembali berlatih dengan
serius dan mulai menganggap Baekhyun sebagai patung dalam ruangan itu.
Latihan
hari ini bisa dikatakan serius untuk Ji Eun dan Sangat Hancur untuk Baekhyun,
entah pikiran apa yang sedang merasukki baekhyun hari ini sehingga menyebabkan
namja tampan ini selalu terlihat kusut bahkan sampai ia tiba di rumah..
--
“annyeoonghase……
hey, kau ini kenapa kusut sekali? Apa kau tidak senang aku pulang?” Sambutan
hyungnya di depan pintu langsung mengagetkan Baekhyun yang tadinya ingin
menyembunyikan wajahnya yang lebih terlihat seperti orang gila saat ini
“aniyo..minggir
hyung” Baekhyun hanya menbalas sambutan itu dengan cuek dan dingin seperti
biasanya, ia memang sudah biasa bersikap dingin pada siapa saja.
Hyung-nya
atau sebut saja Jino, tidak mau ambil pusing dengan keadaan ini, ia kembali
menutup pintu itu dengan rapat dan kembali menyusul Baekhyun yang berada di
lantai atas
“yak
Byun Baekhyun, apa kau baik-baik saja? Tidak biasanya kau pulang dengan wajah
sesuram ini, jika kau memiliki masalah aku tidak keberatan kok dijadikan tempat
bercerita” Ujar Jino seraya memasukki kamar Baekhyun yang kini sudah diisi dengan
pemandangan baekhyun menenggelamkan kepalanya di dalam bantal dan menyelimuti
tubuhnya dengan selimut putih yang membungkus badannya
“aku
sudah bilang aku tidak apa-apa, hanya kurang tidur saja semalam..” Baekhyun
yang bingung akan menjawab apa akhirnya menjawab dengan alasan yang sama dengan
Ji Eun saat latihan siang tadi
“hmm..
baiklah kalau begitu, aku ingin bertanya padamu baekhyun-ah..” Jino duduk tepat
di-tepi kasur Baekhyun yang berukuran sedang itu dan mulai menghela nafasnya
selama beberapa detik
“yak,
apa kau dekat Ji Eun? gadis yang ada di depan rumah kita itu?”
Ya
ampun, pertanyaan macam apa ini? Baekhyun sudah cukup stress mendengar nama Ji
Eun di telinganya sejak pagi hari, dan kini ia mendengar nama itu lagi.
“ani,
kenapa?” Jawab Baekhyun tak acuh dan kembali menenggelamkan tubuhnya di dalam
selimut
“hmm..
Hanya saja ia itu cukup manis ya, kudengar juga suaranya cukup bagus, dan..”
Belum sempat Jino menyelesaikan kalimatnya, Baekhyun malah meninggalkan kamar
itu dengan kasarnya dan sukses membuat Jino heran akan tingkah adiknya yang
mulai tidak biasa itu, meskipun Baekhyun terkenal dengan image dinginnya di
luar sana, tapi sesungguhnya ia adalah seorang adik yang hangat ketika sedang
di ajak berbicara dengan orang yang dekat dengannya..
..
‘You know he’s so beautiful
Maybe you will never know
Nae pume sumgyeodugo naman bollae
Maybe you will never know
Nae pume sumgyeodugo naman bollae
Eorin maeume haneun mari aniya
Kkok neorang gyeolhonhallae’
Kkok neorang gyeolhonhallae’
Jino menoleh ke arah datangnya suara yang indah itu datang, tak lain dan tak bukan itu pasti suara Ji Eun, benar-benar indah didengar, batin jino
‘O
eotteon daneoro neol seolmyeonghal su isseulkka
Ama i
sesang mallon mojara
Gaman seo itgiman haedo yeppeun geu dariro
Naegero georeowa anajuneun neo
Naegero georeowa anajuneun neo
Myeot beoneul malhaejwodo mojara
Ojik neoman algo inneun
Ganjireoun geu moksoriro
Norae bureul geoya na na na na
Ojik neoman algo inneun
Ganjireoun geu moksoriro
Norae bureul geoya na na na na
Jakku mami gane
Na jeongmal michigenne~’
Na jeongmal michigenne~’
Ketika lirik terakhir itu
selesai dinyanyikan, Jino yang sedari tadi sudah berdiri memperhatikan Ji Eun
langsung member standing applause yang sangat-amat-meriah meskipun hanya
dilakukan sendiri
“Daebakk..” Jino tiba-tiba
saja sudah berada di Balkon kamar Baekhyun yang berhadap-hadapan dengan balkon
kamar Ji Eun yang sudah biasa menjadi tempat berkutatnya Ji Eun dengan Gitarnya
“ah, Jino sunbae..” Ji Eun
tentu saja tersentak kaget ketika melihat sunbae manisnya itu berdiri dan
memberinya tepuk tangan saat selesai ber-nyanyi
“ternyata kau memang hebat!
Daebakk..” Jino masih belum berhenti memberi Ji Eun tepuk tangan yang kencang,
dan hal itu membuat semburat merah keluar dari pipi putih Ji Eun
“ah, kau berlebihan Jino sunbae,
gamsahamnida” Ji Eun membungkukkan badannya sebagai ucapan terima kasih kepada
sunbaenya yang sangat murah hati ini
Baekhyun yang awalnya
berniat mengambil ponselnya yang tertinggal di kamarnya tiba-tiba saja terdiam
mamatung ketika melihat ‘pemandangan’ hyungnya itu sedang asik
berbincang-bincang dengan hoobaenya yang menjadi tetangganya itu.
‘apa-apaan ini? Kenapa aku
malah diam dan membiarkan Ji Eun diperlakukan sejauh ini oleh Jino hyung! dan
kenapa aku merasakan sensasi aneh dalam diriku?! Perasaan apa ini? Apa ini yang
dinamakan cemburu? Haish berhak cemburu apa aku pada hoobae bodoh itu’ Baekhyun
yang awalnya mamatung kini mulai menggeleng-gelengkan kepalanya dan mencoba
menepis berjuta pikiran aneh tentang Ji Eun, dan mulai melangkahkan kakinya ke arah
lemari dimana letak handphonenya berada
“kau tau, tadi itu sangat menakjubkan,
kalau saja aku adalah Baekhyun, aku pasti sudah mengutarakan perasaanku padamu”
Baekhyun membelalakkan
matanya hingga menjatuhkan smartphonenya ketika mendengar kata-kata absurd itu
keluar dari mulut hyungnya itu
“BLETAKK”
Sontak saja kedua insan
yang sama-sama berada di balkon itu menoleh ke arah sumber suara hantaman itu…
“Baekhyun sunbae..” Ji Eun
bergumam pelan saat melihat tubuh baekhyun yang masih mematung menyaksikan
kejadian super kacau dalam hidupnya ini, handphone jatuh, hyung yang bodoh, apa
lagi setelah ini?, batin Baekhyun yang sudah mulai kacau
“sejak kapan kau ada disana
baekhyun-ah?” Tanya Jino enteng
“aniyo, oemma hanya
menyuruhku memanggilmu untuk makan malam, cepat turun!” Jawab Baekhyun yang
masih mencoba melupakan kejadian memalukan ini
“ah, baiklah kalau begitu,
annyeong Ji Eun, aku masih berharap aku bisa bernyanyi denganmu..” Jino
mengedipkan sebelah matanya tepat sebelum ia melangkah meninggalkan Ji Eun yang
juga masih diam mematung karena melihat kejadian sekacau ini. Seorang Cho Jini
memberikan wink-nya yang cantik hanya pada Ji Eun.
“sudah, lupakan saja,
anggap saja tadi dia habis meminum sebotol soju untuk menggodamu” Baekhyun
mencoba menghibur Ji Eun yang sama-sama sedang dilanda kejadian aneh malam ini
Ji Eun malah semakin
bingung ketika mendengar kata-kata baekhyun itu, ‘soju?’
Baekhyun terkekeh pelan
ketika melihat ekspresi Ji Eun yang terlihat sangat-sangat bodoh sekaligus
polos itu
“kkk, jangan memasang wajah
seperti itu, kau terlihat seperti orang idiot” akhirnya hari ini Baekhyun tersenyum
karena melihat tingkah aneh Ji Eun malam ini
“ya, dia itu…”
“aneh..” Baekhyun tiba-
tiba saja memotong kalimat Ji Eun yang belum terselesaikan itu sembari menatap
Ji Eun dengan senyumnya yang membuat dirinya terlihat 1000x lebih tampan
“bukan begitu, maksudku..”
“lalu apa?” Ekspresi
Baekhyun tiba-tiba saja berubah lagi ke ekspresi datarnya, namun kali ini
sedikit dibumbui wajah jealous
“…”
“ani.. sudah lupakan saja,
oh ne.. Baekhyun sunbae, besok Mr. Park menyuruh kita latihan lagi..” Ujar Ji
Eun memecahkan suasana
Baekhyun
mengangguk-anggukan kepalanya dengan tempo cepat, Ia lantas menutup pintu
balkonnya dan begitu pula dengan Ji Eun, malam ini.. malam yang menurut meraka
sudah cukup kacau, sepertinya harus ditutup dengan istirahat yang tenang.
TBC....
hehehe..
Mian ya lama banget updatenya, mian banyak kekurangannya, namanya juga manusia :-(
dan mian kalo yang ini kependekan atau tidak memuaskan.
TAPI, JANGAN LUPA..
comment, comment, comment, comment, comment, comment!!
biar dilanjutin lagi, HAHAHA.
Silahkan comment bebas terserah aja mau komen apapun silahkan :---)
COMMENT!!
daebak!!!!!!!!!!!!!!! akhirnya keluar juga... bikin penasarannnnn, gregetttt BaekU nyaaa >,<. ditunggu lanjutannya yaaaaaa <3 lopelope in the air<3<3<3
BalasHapusMin lanjuuuuutt
BalasHapuskereen,,, updatenya jangan lama-lama ya thor.. suka deh ma couple baek iu
BalasHapusAaa..min lanjut min
BalasHapus^^!
Lanjut min ^^!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusyuhu...romance nya udah mulai kayanya hehe
BalasHapusjgn lama2 donk thor dilanjutnya ok
hwaiting^^
ff setahun 1 thn sekali?
BalasHapustp ditunggu2 haha
Aduh kayaknya aku ketinggalan banget yaaa baca ini.. hehehe tapi keren kok ;)
BalasHapusbru ngeh ma baeku cple.. keren jga.. sma2 unyu soalnya.. lnjut min
BalasHapus